KONSEP KRITIK SENI RUPA
Konsep Kritik Karya Seni Rupa
Kritik karya seni rupa pada dasarnya merupakan kegiatan menanggapi karya seni rupa dengan tujuan memahami kelebihan dan kekurangan karya tersebut.
Banyak istilah atau pengertian Konsep yang dikemukakan oleh para ahli, namun secara garis besarnya bisa kita simpulkan bahwa Konsep merupakan suatu abstraksi atau gambaran utama dalam pembentukan pengetahuan dari berbagai macam karakteristik yang mewakili sejumlah objek tentang situasi, peristiwa, dasar pemikiran, ide atau gambaran mental yang membawa arti.
Konsep kritik karya seni rupa merupakan abstraksi yang berkaitan dengan pengamatan yang dilengkapi dengan sumber inspirasi, interes seni, interes bentuk, prinsip estetik, struktur, unsur seni rupa dan gaya pribadi.
Secara garis besarnya konsep kritik seni rupa menggambarkan pengetahuan yang mewakili visual maupun makna terkandung dalam sebuah karya tersebut.
Untuk itu, dibutuhkan konsep aktivitas pengamatan kritik karya seni rupa:
1). Sumber Inspirasi
Satu kritik seni rupa dapat diungkapkan dari mana sumber inspirasi sang perupa dalam berkarya. Sumber inspirasi bisa dihadirkan dari realitas internal yaitu dalam diri sang perupa sendiri, berupa harapan, cita-cita, emosi, nalar, intuisi, gairah, khayal, dsb. Sementara sumber lainnya bisa digali dari realitas eksternal yaitu interaksi perupa dengan lingkungannya, berupa keindahan alam, kemiskinan, ketidakadilan, sosok yang dibanggakan, dan lain sebagainya.
2). Interes Seni
Interes seni merupakan daya tarik atau pesona sebuah karya seni.
a. Interes pragmatis, yaitu daya tarik yang menempatkan seni sebagai instrumen pencapaian tujuan, seperti dakwah, politik, dsb
b. Interes reflektif, yaitu daya tarik yang menempatkan seni sebagai pencerminan realita dengan dunia khayal menjadi sesuatu yang ideal.
c. Interes estetis, yaitu daya tarik yang menempatkan seni sebagai nilai keindahan semata.
3). Interes Bentuk
Interes bentuk seni rupa merupakan daya tarik yang hadir dari wujud visual karya tersebut.
Terkait dengan konsep kritik karya seni rupa, terdapat 3 bentuk yang menjadi daya pesona dalam sebuah karya.
a. Bentuk figuratif, yaitu bentuk alami yangg secara visual kita kenal sehari-hari, seperti manusia, hewan, tumbuhan, pemandangan, dsb.
b. Bentuk semi figuratif, yaitu bentuk yang sudah dikreasikan atau diubah dari kenyataan sesungguhnya, bisa berbentuk deformasi, distorsi, stilasi.
c. Bentuk non figuratif, yaitu bentuk-bentuk bermakna yang tidak alamiah sebagai fantasi visual perupa.
4). Prinsip Estetik
Kritik seni rupa juga bisa menanggapi karya berdasarkan prinsip seni rupa, berupa kesatuan (unity), keseimbangan (balance), irama (ritme), penekanan (emphasis), proporsi (proportion) atau keselarasan (harmony) karya tersebut.
5). Struktur Seni Rupa
Kritik seni rupa bisa berdasar pada struktur pembentukan sebuah karya, antara lain unsur seni, prinsip seni, tema, medium (bahan, alat dan teknik) termasuk gaya sang perupa. Secara konsep kritik karya seni rupa, struktur bisa dijadikan tanggapan sebuah karya.
6). Unsur Seni Rupa
Seperti yang sudah kamu pelajari di materi sebelumnya yaitu unsur seni rupa berupa garis, raut (bidang dan bentuk), ruang, tekstur, warna atau gelap terang. Konsep kritik seni rupa juga dapat mengupas dari sisi kualitas visual karya tersebut.
7). Gaya Pribadi
Kritik seni dapat berdasarkan pada cara menuangkan ekspresi sang perupa dalam karyanya. Gaya atau aliran seni yang digeluti pada seniman bisa berupa realisme, naturalisme, ekspresionisme, impressionisme, dadaisme, ubisme, atau Abstrak (pointilisme, esensialisme, elementrisme, dsb).