Pentas Teater DAYOH Smanike Ngawi

Suport Para guru menyaksikan pertunjukan teater

Pentas Teater DAYOH Smanike Ngawi

Bersama Para Kreator Seni Smanike

Pentas Teater DAYOH Smanike Ngawi

Adegan di depan Pos Kamling

Pentas Teater DAYOH Smanike Ngawi

Tim Kreatif penuh semangat

Senin, 08 Maret 2021

PROSEDUR KRITIK KARYA SENI RUPA

Sumber Cahaya. Koleksi pribadi 2021


Prosedur Kritik Karya Seni Rupa

Prosedur kritik merupakan langkah-langkah kerja kreatif dalam menanggapi karya agar menghasilkan kritik yang berkualitas dan mudah dikomunikasikan kepada orang lain, baik kepada perupa maupun penikmat seni.

Langkah-langkah secara singkat dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut, yaitu:

1). Deskripsi

Tahap awal ini, kita sebagai seorang apresiator atau kritikus seni berusaha untuk menemukan segala sesuatu yang terlihat secara visual. Kemudian mencatat atau mendeskripsikan fenomena visual tersebut.

2). Analisis Formal

Tahapan ini kita berupaya menelusuri kualitas karya berdasarkan struktur formal atau unsur pembentuknya. Untuk itu pengetahuan terhadap unsur seni rupa, prinsip seni rupa dan mediumnya, bahan maupun teknik berkarya, wajib dipahami

3). Interpretasi

Tahapan ini kita berupaya menafsirkan makna suatu karya, baik dari sisi tema, simbol. maupun masalah yang dimunculkan. Penafsiran terhadap suatu karya seni rupa dipengaruhi sudut pandang yang dilandasi pengetahuan seni yang kita miliki.

4). Evaluasi

Tahapan ini kita menilai kualitas suatu karya, baik dari sisi formal maupun konteksnya.

a. Membandingkan karya yang ditanggapi dengan karya lain yang sejenis.

b. Membahas tujuan dan fungsi karya tersebut.

c. Menetapkan eksistensi karya tersebut dengan karya sebelumnya.

d. Menelaah sudut pandang karya tersebut.

Upaya yang bisa ditempuh untuk meningkatkan kualitas karya kritik seni antara lain dengan banyak membaca buku/artikel tentang seni, sering mengunjungi pameran karya seni rupa dua dimensi ataupun tiga dimensi.



KRITIK SENI RUPA

KONSEP KRITIK SENI RUPA

Konsep Kritik Karya Seni Rupa

Kritik karya seni rupa pada dasarnya merupakan kegiatan menanggapi karya seni rupa dengan tujuan memahami kelebihan dan kekurangan karya tersebut.

Banyak istilah atau pengertian Konsep yang dikemukakan oleh para ahli, namun secara garis besarnya bisa kita simpulkan bahwa Konsep merupakan suatu abstraksi atau gambaran utama dalam pembentukan pengetahuan dari berbagai macam karakteristik yang mewakili sejumlah objek tentang situasi, peristiwa, dasar pemikiran, ide atau gambaran mental yang membawa arti.

Konsep kritik karya seni rupa merupakan abstraksi yang berkaitan dengan pengamatan yang dilengkapi dengan sumber inspirasi, interes seni, interes bentuk, prinsip estetik, struktur, unsur seni rupa dan gaya pribadi.

Secara garis besarnya konsep kritik seni rupa menggambarkan pengetahuan yang mewakili visual maupun makna terkandung dalam sebuah karya tersebut.

Untuk itu, dibutuhkan konsep aktivitas pengamatan kritik karya seni rupa: 

1). Sumber Inspirasi

Satu kritik seni rupa dapat diungkapkan dari mana sumber inspirasi sang perupa dalam berkarya. Sumber inspirasi bisa dihadirkan dari realitas internal yaitu dalam diri sang perupa sendiri, berupa harapan, cita-cita, emosi, nalar, intuisi, gairah, khayal, dsb. Sementara sumber lainnya bisa digali dari realitas eksternal yaitu interaksi perupa dengan lingkungannya, berupa keindahan alam, kemiskinan, ketidakadilan, sosok yang dibanggakan, dan lain sebagainya.

2). Interes Seni

Interes seni merupakan daya tarik atau pesona sebuah karya seni.

a. Interes pragmatis, yaitu daya tarik yang menempatkan seni sebagai instrumen pencapaian tujuan, seperti dakwah, politik, dsb

b. Interes reflektif, yaitu daya tarik yang menempatkan seni sebagai pencerminan realita dengan dunia khayal menjadi sesuatu yang ideal.

c. Interes estetis, yaitu daya tarik yang menempatkan seni sebagai nilai keindahan semata.


3). Interes Bentuk

Interes bentuk seni rupa merupakan daya tarik yang hadir dari wujud visual karya tersebut.

Terkait dengan konsep kritik karya seni rupa, terdapat 3 bentuk yang menjadi daya pesona dalam sebuah karya.

a. Bentuk figuratif, yaitu bentuk alami yangg secara visual kita kenal sehari-hari, seperti manusia, hewan, tumbuhan, pemandangan, dsb.

b. Bentuk semi figuratif, yaitu bentuk yang sudah dikreasikan atau diubah dari kenyataan sesungguhnya, bisa berbentuk deformasi, distorsi, stilasi.

c. Bentuk non figuratif, yaitu bentuk-bentuk bermakna yang tidak alamiah sebagai fantasi visual perupa.


4). Prinsip Estetik

Kritik seni rupa juga bisa menanggapi karya berdasarkan prinsip seni rupa, berupa kesatuan (unity), keseimbangan (balance), irama (ritme), penekanan (emphasis), proporsi (proportion) atau keselarasan (harmony) karya tersebut.

5). Struktur Seni Rupa

Kritik seni rupa bisa berdasar pada struktur pembentukan sebuah karya, antara lain unsur seni, prinsip seni, tema, medium (bahan, alat dan teknik) termasuk gaya sang perupa. Secara konsep kritik karya seni rupa, struktur bisa dijadikan tanggapan sebuah karya.

6). Unsur Seni Rupa

Seperti yang sudah kamu pelajari di materi sebelumnya yaitu unsur seni rupa berupa garis, raut (bidang dan bentuk), ruang, tekstur, warna atau gelap terang. Konsep kritik seni rupa juga dapat mengupas dari sisi kualitas visual karya tersebut.

7). Gaya Pribadi

Kritik seni dapat berdasarkan pada cara menuangkan ekspresi sang perupa dalam karyanya. Gaya atau aliran seni yang digeluti pada seniman bisa berupa realisme, naturalisme, ekspresionisme, impressionisme, dadaisme, ubisme, atau Abstrak (pointilisme, esensialisme, elementrisme, dsb).


Senin, 08 Februari 2021

PERSIAPAN PAMERAN SENI RUPA

 Persiapan Pameran Seni Rupa Di Sekolah

 Setelah menyusun perencanaan kegiatan pameran sejak menentukan tujuan hingga pembuatan proposal, maka kegiatan selanjutnya adalah mempersiapkan (pelaksanaan) pameran. Kegiatan utama dalam persiapan pameran ini menyiapkan dan memilih karya serta menyiapkan perlengkapan pameran.

 1.      Menyiapkan dan memilih Karya

Sesuai dengan salah satu persyaratan pameran, keberadaan karya mutlak diperlukan. Untuk memperoleh karya yang akan dipamerkan, kalian perlu mempersiapkan karya yang akan dipamerkan. Kalian dapat membuat karya seni rupa yang secara khusus diperuntukan bagi pameran yang direncanakan tersebut atau memilih dari karya tugas yang pernah kalian buat dalam pembelajaran seni rupa pada semester yang lalu. Sesuai dengan salah satu persyaratan pameran, keberadaan karya mutlak diperlukan. Untuk memperoleh karya yang akan dipamerkan, kalian perlu mempersiapkan karya yang akan dipamerkan. Kalian dapat membuat karya seni rupa yang secara khusus diperuntukan bagi pameran yang direncanakan tersebut atau memilih dari karya tugas yang pernah kalian buat dalam pembelajaran seni rupa pada semester yang lalu.

Pemilihan karya yang akan dipamerkan dilakukan setelah karya terkumpul. Proses pemilihan karya dapat dilakukan oleh guru dan siswa. Teknik pemilihan karya dapat dilakukan berdasarkan kualitas karya (yang layak untuk dipamerkan), jenis karya (karya dua dimensi atau tiga dimensi), ukuran, dan kriteria lain sesuai ketentuan panitia pameran. Bahkan dalam pameran seni rupa di sekolah, guru bisa melakukan seleksi karya dengan mempertimbangkan proporsi perwakilan tiap kelas.

Jenis karya yang dipamerkan ini dapat ditentukan satu jenis karya saja atau campuran dari berbagai jenis. Penentuan jenis karya ini akan mempengaruhi perlengkapan pameran yang harus disediakan. Sebagai contoh jika kebanyakan yang dipamerkan adalah karya seni rupa dua dimensi maka kemungkinan besar panitia pameran harus menyediakan tempat untuk menggantung karya-karya tersebut. Sebaliknya jika karya yang dipamerkan kebanyakan karya seni rupa tiga dimensi, maka tempat untuk meletakkan karya tersebut harus mendapat perhatian lebih besar.

2.      Menyiapkan Perlengkapan Pameran

 Penyelenggaraan pameran memerlukan perlengkapan (sarana dan prasarana) seperti: ruangan, display, meja, buku tamu, buku pesan dan kesan, panil (penyekat ruangan). lampu sorot, sound system, dan poster.

Contoh sketsel tempat karya 2 dimensi.

Contoh pustek kotak tempat karya 3 dimensi
.

3.      Pengaturan Tempat Sirkulasi pengunjung

Alur pengunjung dari pintu masuk hingga pintu keluar diperhitungkan sedemikian rupa, agar: Pengunjung dapat menyaksikan semua karya yang dipajang, tanpa terlewat satu pun. Artinya, jangan sampai ada bagian dari pameran yang tidak dilihat oleh pengunjung hanya karena letaknya yang tidak menguntungkan atau alur pengunjung tidak melewati area tersebut. Pemasangan  karya seni mempertimbangkan agar selama pameran semua pengunjung dapat  menyaksikan karya dengan nyaman, dalam jarak yang proporsional, tidak terlalu dekat, dan tidak terlalu jauh.



4.      Penyajian Karya Berdasarkan:

a.    Jenis/materi:

Karya ditata berdasarkan teknik berkarya, media, tema, maupun style. Misal:

1.    Karya lukis, berdasarkan media, seperti: lukisan cat air, cat minyak, pastel, dsb

2. Karya lukis, berdasarkan tema, seperti: alam benda, potret diri, pemandangan, fantasi, abstrak, dll.

                                      

b.   Fungsi:

Karya ditata menurut fungsinya misalnya:

Pada pameran benda-benda bersejarah, karya ditata berdasarkan fungsi setiap benda tersebut di masa lalu, seperti: untuk upacara keagamaan, peralatan berkebun, memasak, dsb.

c.    Kronologi:

Karya ditata menurut urutan waktu.

Misal: dalam pameran karya lukis seorang seniman yang sudah terkenal, lukisan ditata mulai dari karya di masa awal berkarya sampai karya terakhir. Dengan demikian dapat dinikmati dan dipelajari nilai karya dan perkembangannya dari waktu ke waktu.

 

5.      Pemasangan Karya Seni Rupa

Untuk pemasangan karya dua dimensi disesuaikan dengan jenis karya yang dipamerkan. Kemungkinan yang dapat dilakukan adalah :

1)   ditempel dengan lem yang sesuai

2)   ditempel dengan isolasi satu sisi

3)   ditempel dengan isolasi dua sisi (double-tape)

4)   ditempel dengan paku, atau pines

5)   digantung dengan senar

6) Dipasang pada pigura.

Hal-hal lain yang bersifat teknis disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah tempat penyelenggaraan kegiatan pameran seni rupa.

Senin, 01 Februari 2021

PANITIA PAMERAN SENI RUPA

 PANITIA PAMERAN SENI RUPA DI SEKOLAH


 

Untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan pameran agar berjalan dengan lancar perlu dibuat kepanitiaan dalam sebuah organisasi kepanitiaan pameran. Penyusunan struktur organisasi kepanitiaan pameran disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, situasi, dan kondisi sekolah. Umumnya struktur kepanitiaan sebuah pameran terdiri dari panitian inti dan dibantu dengan seksiseksi. Penyelenggaraan pameran seni rupa sekolah akan berjalan lancar bila ada pembagian tugas kepanitian yang jelas. Hal ini dilakukan agar masing- masing orang yang terlibat dalam kepanitiaan pameran memiliki rasa tanggung jawab dan kebersamaan. Secara singkat, berikut ini pembagian tugas kepanitiaan dalam pemaran seni rupa.

 1.      Ketua

Ketua panitia adalah pimpinan penyelenggaraan pameran yang bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan pameran. Ketua diharapkan dapat mencari jalan keluar untuk menyelesaikan berbagai masalah yang timbul sejak perencanaan hingga pelaksanaan pameran. Seorang ketua seyogianya memiliki sikap kepemimpinan yang tegas dan jujur yang disertai sifat sabar dan bijaksana penuh rasa tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban yang telah menjadi garapannya. Dalam menjalankan tugasnya, seorang ketua harus mampu berkomunikasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak, yang mendukung kegiatan pameran.

 2.      Wakil Ketua

Tugas sebagai wakil ketua adalah pendamping ketua, bertanggung jawab atas kepengurusan berbagai hal dan memperlancar kegiatan seksi- seksi, juga mengganti (melaksanakan) tugas ketua, apabila ketua berhalangan. Sebagai seorang wakil ketua, ia harus memiliki sikap tegas, jujur, sabar, serta memiliki rasa tanggung jawab atas pekerjaan.

 3.      Sekretaris

Tugas pokok sekretaris dalam suatu kegiatan pameran atau suatu organisasi di antaranya menulis seluruh kegiatan panitia selama penyelenggaraan pameran. Pembuatan surat-surat pemberitahuan kepada kepala sekolah, orang tua, kepada Ka Dinas Pendidikan setempat, apabila pergelaran tersebut akan dilangsungkan di sekolah. Sedangkan apabila pameran tersebut akan diselenggarakan di luar sekolah, perlu ada surat izin dan dan pemberitahuan kepada instansi pemerintah yang berwewenang.  Tugas sekretaris lainnya adalah mengarsipkan surat-surat penting tersebut dan menyusunnya sesuai tanggal, waktu pengeluaran surat-surat tersebut secara cermat dan teratur. Selain itu, bersama ketua, membuat laporan kegiatan sebelum, sedang dan sesudah pergelaran berlangsung.

 4.      Bendahara

Seorang bendahara bertanggung jawab secara penuh tentang penggunaan, penyimpanan, dan penerimaan uang dana yang masuk sebagai biaya penyelenggaraan pameran. Bendahara harus juga dapat menyusun laporan pertanggungjawaban atas penggunaan dan pengelolaan keuangan selama pameran berlangsung. Untuk itu bendahara memang harus betul-betul mereka yang memiliki sikap yang jujur, teliti, cermat, sabar, tidak boros, dan tidak lepas rasa tanggung jawab terhadap seluruh tugas yang dilaksanakannya. Selain susunan panitia inti di atas, seksi-seksi pun dibentuk sebagai penunjang pelaksanaan pameran, di antaranya:

 5.      Seksi Usaha.

Seksi ini berkewajiban membantu Ketua dalam pencarian dana atau sumbangan dari berbagai pihak, untuk menutupi biaya pameran. Beberapa usaha untuk memperoleh dana, misalnya dari iuran peserta pameran, sumbangan dari siswa secara kolektif, sumbangan dari donatur atau para simpatisan terhadap diselenggarakannya pameran, baik berupa uang atau barang yang sangat diperlukan dalam penyelenggraan kegiatan

  

6.      Seksi Publikasi dan Dokumentasi

Seksi publikasi bertugas sebagai juru penerang kepada umum melalui berbagai media, seperti dengan surat-surat pemberitahuan, spanduk kegiatan, pembuatan poster pameran, katalog, undangan, dan sebagainya. Apabila dalam masalah pemberitahun tersebut ternyata memerlukan surat-surat izin dapat berhubungan dengan sekertaris penyelenggaraan pameran. Seksi publikasi juga bertugas untuk membuat laporan dokumentasi pameran, dengan jalan mengumpulkan hasil pemotretan tentang kegiatan dari awal sampai selesai (berakhir), dokumentasi pameran ini sangat penting sebagai tolok ukur dan wawasan di masa mendatang.

 7.      Seksi Dekorasi dan Penataan Ruang

Seksi Dekorasi dan Penataan Ruang pameran bertugas mengatur tata ruang pameran. Seksi ini selain bertugas untuk menghias ruang pameran juga bertugas mengatur denah dan penempatan karya yang dipamerkan. Dalam penataan ruang pameran Seksi Dekorasi dan Penataan Ruang pameran perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a.      Pengaturan benda-benda yang dipajang tergantung di dinding ruangan berupa lukisan, jangan sampai dicampur atau satu tempat dengan benda-benda kerajinan lain yang dipajang di meja pameran, bila mungkin diusahakan gelar ruangan yang terpisah.

b.      Penataan benda-benda untuk mengarahkan pengunjung agar dapat berkonsentrasi waktu menonton dan melihat berbagai barang (karya) yang dipamerkan.

c.       Pemberian hiasan dekorasi ruangan diharapkan tidak berlebihan sehingga mengganggu penikmatan karya yang dipamerkan.

d.      Pengaturan jalan masuk dalam ruang pameran sesuai dengan keinginan karya mana yang diharapkan dilihat pertama kali dan karya mana yang diharapkan dilihat terakhir kali.

e.      Penyertaan musik dan lagu sebagai pengantar dan pengisi suasana pameran bertujuan untuk membantu pengunjung pameran menikmati karya yang dipamerkan. Penyertaan music pengiring yang berlebihan dapat mengganggu pengunjung pameran sehingga tujuan apresiasi karya dapat tidak tercapai.

 

8.      Seksi Stand.

Seksi stand atau petugas stand adalah penjaga pameran yang bertugas menjaga kelancaran pameran, mengatur (mengarahkan) pengunjung mulai dari masuk sampai ke luar dari ruang pameran. Petugas penjaga stand diharapkan melayani para pengunjung secara ramah dan sopan membantu memberikan informasi tentangkarya-karya yang dipamerkan.

 9.      Seksi Pengumpulan dan Seleksi Karya

Karya yang akan dipamerkan dikumpulkan dan dipilih, dikategorikan sesuai dengan tema pameran yang ditentukan. Seksi pengumpulan dan seleksi karya bertugas melakukan pencataan dan pendataan karya (nama seniman, judul, tahun pembuatan, kelas, harga, dll) serta melakukan pemilihan karya yang akan dipamerka

 10.  Seksi Perlengkapan

Seksi Perlengkapan memiliki tugas untuk mengatur berbagai perlengkapan (alat dan fasilitas lain) yang penyelenggaraan pameran. Seksi ini bekerjasama dengan seksi dekorasi dan penataan ruang mempersiapkan tempat penyelenggaraan pameran serta berkordinasi secara khusus dengan seksi pengumpulan dan seleksi karya dalam pengumpulan dan pemilihan karya

 11.  Seksi Keamanan

Tugas seksi keamanan diataranya menjaga ketertiban dan keamanan lokasi pameran khususnya kemanan karya-karya yang dipamerka

 12.  Seksi Konsumsi

Saat pembukaan pameran umumnya disediakan kudapan atau hidangan bagi tamu undangan. Seksi Konsumsi bertugas menyediakan dan mengatur konsumsi ketika pembukaan pameran tersebut. Seksi konsumsi juga bertanggung jawab menyediakan dan mengatur konsumsi dalam kegiatan kepanitian pameran

Demikian penjelasan singkat tentang panitia pameran seni rupa di sekolah. Selamat berkarya.

Senin, 25 Januari 2021

MERENCANAKAN PAMERAN SENI RUPA

 MERENCANAKAN PAMERAN SENI RUPA DI SEKOLAH

 Rencana sebuah pameran perlu dirancang secara sistematis dan logis agar pada waktu pelaksanaannya berjalan lancar. Tanpa perencanaan yang sistematis sebuah pameran tidak dapat berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Pelajari tahapan umum dalam perencanaan penyelenggaran pameran seni rupa berikut ini

 1.       Menentukan Tujuan

Rencana sebuah pameran perlu dirancang secara sistematis dan logis agar pada waktu pelaksanaannya berjalan lancar. Tanpa perencanaan yang sistematis sebuah pameran tidak dapat berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Pelajari tahapan umum dalam perencanaan penyelenggaran pameran seni rupa berikut ini.

                 Langkah awal yang harus diperhatikan dalam menyusun program pameran adalah menetapkan dulu tujuan pameran tersebut. Penyelenggaraan pameran dapat saja bertujuan untuk menggalang dana yang bersifat komersial, sosial atau kemanusiaan. Cobalah diskusikan dengan guru dan teman kalian tujuan penyelenggaraan yang paling tepat untuk kegiatan pameran dalam pekan seni akhir semester atau tahun ajaran yang akan datang.

 2.       Menentukan Tema Pameran

Tema pameran ditentukan setelah tujuan pameran dirumuskan. Penentuan tema berfungsi untuk memperjelas tujuan yang akan dicapai, dengan adanya tema dapat memperjelas misi pameran yang akan dilaksanakan. Setelah rumusan tujuan dan tema telah kita tetapkan, langkah berikutnya adalah menyusun kepanitiaan pameran

 3.       Menyusun Kepanitiaan.

Untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan pameran agar berjalan dengan lancar perlu dibuat kepanitiaan dalam sebuah organisasi kepanitiaan pameran. Penyusunan struktur organisasi kepanitiaan pameran disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, situasi, dan kondisi sekolah. Umumnya struktur kepanitiaan sebuah pameran terdiri dari panitian inti dan dibantu dengan seksiseksi. Penyelenggaraan pameran seni rupa sekolah akan berjalan lancar bila ada pembagian tugas kepanitian yang jelas. Hal ini dilakukan agar masing- masing orang yang terlibat dalam kepanitiaan pameran memiliki rasa tanggung jawab dan kebersamaan. Pembagian tugas kepanitiaan dalam pameran seni rupa akan dibahas pada tampilan berikutnya.

 4.       Menentukan Waktu dan Tempat

Penentuan waktu pameran yang diselenggarakan bersamaan dengan pekan seni di sekolah biasanya dilakukan saat tidak ada kegiatan pembelajaran di kelas seperti pada akhir semester atau tahun ajaran menjelang hingga saat pembagian raport. Hal ini dimaksudkan agar penyelenggaraan pameran tidak mengganggu kegiatan belajar dan dapat diikuti serta disaksikan oleh segenap warga sekolah. Penentuan tempatnpameran disesuaikan dengan kondisi sekolah dan ukuran, jumlah serta karakteristik karya yang dipamerkan, apakah dilakukan di kelas, di aula, gedung serba guna, di halaman sekolah atau tempat lain diluar sekolah.

 

5.       Menyusun Agenda Kegiatan

Penyusunan agenda kegiatan penyelenggaraan pameran. Agenda kegiatan disusun dalam sebuah table dengan mencantumkan komponen jenis kegiatan dan waktu (biasanya dalam bulan, minggu dantanggal). Untuk lebih jelasnya, di bawah ini contoh agenda kegiatan. Agenda kegiatan dimaksudkan untuk memberikan kejelasan waktu pelaksanaan kepada semua fihak yang berkaitan dengan proses lain di luar sekolah.

 6.       Menyusun Proposan Kegiatan

Penyusunan proposal kegiatan sangat bermanfaat dalam kegiatan persiapan pameran. Proposal kegiatan dapat digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pameran. Selain itu, proposal ini juga dapat digunakan untuk mencari dana dari berbagai pihak (sponsorship) untuk membantu kelancaran penyelenggaraan pameran. Secara umum sistematika isi proposal biasanya mencakup latar belakang, tema, nama kegiatan, landasan/dasar penyelenggaraan, tujuan kegiatan, susunan panitia, anggaran biaya, jadwal kegiatan, ketentuan sponsorship, dan lain-lain.

Evaluasi :

1. Sebelum mengadakan pameran di sekolah perlu melaksanakan 6 tahapan perencanaan. Sebutkan 6 tahapan tersebut !

2. Tema pameran apakah yang sesuai dengan karya Seni Lukis yang sudah anda buat?

Senin, 18 Januari 2021

PAMERAN SENI RUPA


1. Konsep Dasar Pameran Seni Rupa

Pameran adalah salah satu bentuk penyajian karya seni rupa agar dapat berkomunikasi dengan pengunjung. Makna komunikasi di sini, berarti, karya-karya seni rupa yang dipajang tersaji dengan baik, sehingga para pemirsa dapat mengamatinya dengan nyaman untuk mendapatkan pengalaman estetis dan pemahaman nilainilai seni yang dipamerkan. Untuk itu, diperlukan pengetahuan manajemen tata pameran. Mulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian untuk mencapai penyelenggaraan pameran yang baik.

 Pameran untuk tingkat sekolah dapat diselenggarakan setiap semester, atau paling tidak pada setiap awal tahun ajaran. Pameran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan ide atau gagasan perupa kepada publik melalui media karya seninya. Melalui kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi antaran perupa yang diwakili oleh karya seninya dengan apresiator. Hal ini sejalan dengan definisi yang diberikan Galeri Nasional bahwa: “Pengertian pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.” (http://www.galeri-nasional.or.id)

                                                         Gambar 01. Pameran Seni Lukis Sumber: dedoyxp.blogspot.co.id

 Penyelenggaraan pameran dalam konteks pembelajaran seni budaya bisa dilakukan baik di sekolah maupun di luar sekolah (masyarakat). Penyelenggaraan pameran di sekolah menyajikan materi pameran berupa hasil studi para siswa dari kegiatan pembelajaran kurikuler, dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada akhir semester atau akhir tahun ajaran. Sedangkan konteks pameran dalam arti luas, di masyarakat, materi pameran yang disajikan berupa berbagai jenis karya seni rupa untuk diapresiasi oleh masyarakat luas.

 

2. Tujuan, Manfaat, dan Fungsi Pameran

Sebagai makhluk yang berakal dan berbudi, setiap pekerjaan yang kita lakukan seharusnya memiliki tujuan dan manfaat yang diharapkan serta dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Dalam penyelenggaraan pameran setidaknya dikenal beberapa tujuan yaitu tujuan sosial dan kemanusiaan, tujuan komersial, dan tujuan yang berkaitan dengan pendidikan.

Sebuah kegiatan pameran yang diselenggarakan dalam lingkup terbatas (sekolah) maupun lingkup yang lebih luas (masyarakat) dapat diselenggarakan dengan harapan karya yang dipamerkan terjual dan dan hasil penjualan tersebut digunakan untuk kegiatan sosial kemanusiaan seperti disumbangkan ke panti asuhan, masyarakat tidak mampu atau korban bencana alam. Ada juga kegiatan pameran yang diselenggarakan dengan harapan karya yang dipamerkan terjual dengan keuntungan yang tinggi bagi pemilik karya atau penyelenggara pameran tersebut. Dalam konteks pembelajaran atau pendidikan seni rupa, pameran diselenggarakan dengan harapan mendapat apresiasi dan tanggapan dari pengunjung untuk meningkatkan kualitas berkarya selanjutnya.

Gambar 02. Ruang pameran seni rupa Sumber: Pameran FSI: Budi Saptoto

 

Secara khusus penyelenggaraan pameran di sekolah memiliki manfaat, untuk menumbuhkan dan menambah kemampuan kalian dalam memberi apresiasi terhadap karya orang lain serta menambah wawasan dan kemampuan dalam memberikan evaluasi karya secara lebih objektif. Berkaitan dengan organisasi penyelenggarannya, penyelenggaraan pameran di sekolah bermanfaat untuk melatih kerja kelompok (bekerjasama dengan orang lain), mempertebal pengalaman sosial, melatih untuk bertanggungjawab dan bersikap mandiri serta melatih untuk membuat suatu perencanaan kerja melaksanakan yang telah direncanakan. Jika karya yang dipamerkan diapresiasi dengan baik, kegiatan pameran juga bermanfaat membangkitkan motivasi kalian dalam berkarya seni. (Cahyono, 1994).

 Kegiatan pameran memiliki fungsi utama sebagai alat komunikasi antara pencipta seni (seniman) dengan pengamat seni (apresiator). Pameran seni rupa pada hakekatnya berfungsi untuk membangkitkan apresiasi seni pada masyarakat, di samping sebagai media komunikasi antara seniman dengan penonton (Wartono, 1984). Dalam konteks penyelenggaraan pameran seni rupa di sekolah, Nurhadiat (1996: 125) secara khusus menyebutkan fungsi pameran seni rupa sekolah, di antaranya: (1) Meningkatkan apresiasi seni; (2) Membangkitkan motivasi berkerya seni; (3) Penyegaran dari kejenuhan belajar di kelas; (4) Berkarya visual lewat karya seni dan (5) Belajar berorganisasi.

Rabu, 30 September 2020

Benteng Van Den Bosh - Ngawi

 Video Tourism Promotion Benteng Van Den Bosh - Ngawi

Berbagai peninggalan Kolonial Belanda masih dapat kita temukan di berbagai penjuru tanah air.  Salah satu peningalan paling fenomenal, megah, unik dan penuh misteri adalah benteng Van den Bosh di Ngawi Jawa Timur. Benteng dengan gaya khas eropa ini hingga hari ini kemegahannya masih bisa kita lihat dan rasakan langsung bagi siapapun yang mengunjunginya.  Uniknya, bagian bangunan yang dulunya sebagai ruangan kantor Gubernur Jendral Van Den Bosh, kini disulap menjadi Museum Mini. Informasi sejarah Benteng  Van Den Bosh maupun sejarah para pejuang kita dalam perang Diponegoro terekam jelas di sini. Sebagai tempat wisata seni, budaya, Sejarah dan pendidikan tentunya sangat cocok bagi kita untuk mengunjunginya.

Lihat di sini : https://youtu.be/uwYV5kwhgkU